Tuesday, May 01, 2007

selamat hari buruh, Samurai (stringer) !!!



kubayangkan mereka sebagai "samurai" yang menjadi barisan terdepan yang menjaga para "shogun".

meski para shogun, yang menjadi wakil di daerah dari "kekaisaran media" di kantor pusat di ibukota, masih lelap di pagi hari, atau tertidur di rumah mereka yang nyaman di malam hari, para "samurai" inilah yang berjaga, kalau saja ada "liputan" (bayangkan ini sebagai kekayaan di alam) yang bisa mereka temukan untuk bisa dikirim ke kantor pusat (bayangkan sebagai kekaisaran) agar ditayangkan/dimuat..

(nama para samurai ini bahkan kadang tak disebut--hanya nama para shogun).

setiap liputan ini dibayar oleh kantor pusat (kekaisaran), sekian persen buat para samurai ini. meski mereka sebagian besar bukan "samurai terlatih", namun sebagian besar dari samurai ini, tetap berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. mereka biasanya " learning by doing", dengan mengambil pelajaran di lapangan, serta pengalaman dari orang-orang yang lebih tua..sebagian terkadang memilih berpindah dari shogun satu ke shogun lainnya. sebagian lainnya pernah keluar dan menjadi "ronin" atau samurai tanpa tuan, dan bebas menjual apapun yang dimilikinya kepada para shogun..

jika ada samurai yang terluka atau terbunuh, tentu saja shogun segera mencari ganti. agar roda terus berputar. hampir tak ada sesal, tak ada yang terlalu peduli.

+++++

tadi beberapa koresponden dan kntributor berunjukrasa menuntut perbaikan nasib bagi para "buruh" media. namun saat mereka pulang, aku hanya bisa meringis. aku tahu, tak ada yang membicarakan nasib c****, m****, r****, N**, m*****, i***, dan semua yang hanya sering disebut "stringer" ---bahkan kadang sebagai "stranger"; orang asing.

di beberapa daerah, posisi yang kebanyakan ada di stasiun televisi ini, bahkan disebut "tuyul", karena biasanya tak tercatat dalam redaksi di kantor pusat (kecuali dikenal sebagai "anggota" dari koresponden di daerah), namun mengabdi sebagai pencari berita, atau mungkin mesin uang dari koresponden dan kontributor...biasanya mereka dibayar hanya sepersekian dari rupiah yang dibayarkan ke koresponden dari tiap berita yang dimuat (ditayangkan).

aku pernah menjadi "tuyul", "stringer", atau orang asing, meski aku masih tetap merasa beruntung, namun sedikit banyak aku tahu bagaimana rasa berada di posisi itu.
hampir tak ada perjanjian. hanya ada pembayaran setiap akhir bulan. terkadang ada pemberian tertentu dari koresponden/kontributor tempat mereka mengabdi.

namun satu yang jelas, tak ada batasan hak dan kewajiban!!! tak ada yang menanggung resiko yang mereka hadapi di lapangan! tak ada jaminan ketika mereka terkena batu, pukulan atau luka, saat mereka mencari berita untuk "dijual" kepada koresponden.

--aku teringat seorang kawan yang menolak perintah kantor pusat untuk mencari stringer, karena takut kalau saja stringer tersebut ada apa-apa, terus tidak tahu siapa yang harus menannggung resiko yang terjadi padanya.

+++++
mereka para samurai, juga patut diperjuangkan; meski itu agar bisa menjadi shogun suatu waktu. selamat hari buruh tuan-tuan stringer. selamat hari buruh, para samurai!!!!

2 comments:

Anonymous said...

mmm..bertahan hidup memang tidak gampang,apalagi saat sedang meraih mimpi.menjadi samurai bukan pilihan buruk..o ya,sy penggemar samurai X lho,si tampan inuasyha.hehee..*nda nyambung di' kk*
slm buat :s

diana said...

salam ka'. aku juga penggemar samurai. Memang buruh itu samurai ya ka'?he....