Friday, December 23, 2005

:::Jelang Hari Raya

Apa yang menarik setiap menjelang hari raya?

mungkin setiap orang, akan membayangkan sesuatu yang membahagiakan, ataupun hal yang menyenangkan lainnya. Menjelang Natal ataupun jelang Lebaran.

Kanak-kanak, mungkin akan membayangkan hadiah yang ditaruh sinterklas di kaus kaki yang mereka gantungkan di dekat perapian. Dalam tidur mereka di malam natal --yang biasanya digambarkan dengan musim dingin yang penuh salju, mungkin mereka bermimpi tentang lelaki tua berjanggut putih dengan kereta yang ditarik oleh barisan rusa kutub dan akan mampir di tiap rumah membagikan hadiah.

Sedang jelang lebaran; setiap anak yang akan berlebaran besok, mungkin akan tidur tak terlalu nyenyak, membayangkan bahwa mereka besok akan berbaju baru- dan akan makan kue dan bertemu dengan kawan-kawan mereka..

tentu saja itu semua mungkin, seperti hal-hal lainnya yang nisbi sebab toh ada wajah lain di malam jelang hari raya. Bagi setiap yang papa; Natal toh tetaplah bisa jadi sebuah siksaan, sebab meski mereka menganggap kasih yesus kristus sampai pada mereka, namun mereka bisa saja mereka menjalaninya dalam lapar.

Dan bagi si fakir; lebaran tak sepenuhnya toh membahagiakan, sebab mereka toh akan lebih memilih untuk menjadi pengemis di lapangan tempat para saudara mereka yang berkecukupan usai berhari-raya.

Masing-masing adalah bagian hidup, yang entah bagaimana mengurai sebuah penjelasan yang cukup bagi setiap kita; bagi setiap hati yang merasakannya.

Tapi, malam di jelang hari raya dekat-dekat ini; setiap kota waspada pada hantu-hantu teror yang bisa saja mengantar ledakan, ketika kita yang ---mungkin, sedang bergembira.

Ah, entah siapa yang mulai mengajari anak negeri ini, meledakkan saudaranya untuk memperoleh surga seorang diri...

Maaf Tuhan, setiap jelang hari raya; aku sulit bergembira...