Friday, January 19, 2007

letih

belasan hari berada di hiruk pikuk pencarian adam air, rasanya kini hari-hari telah jadi rutin. bangun pagi dengan harapan bangkai logam itu segera ditemukan;dimanapun ia berada beserta 102 jenazah yang telah berbentuk apa. meski telah ditemukan ratusan serpihan pesawat, namun tubuh-tubuh itu dimanakah? jika saja masih terikat di kursi di tubuh pesawat yang masih utuh di sebuah tempat yang entah; sampai kapankah mereka menunggu..

(selalu aku tak bisa membayangkan detik-detik ketika pesawat yang akan mengantar mereka, tiba-tiba bergerak, bergolak, lalu poranda di udara. juga wajah-wajah yang pernah demikian menggoda, serupa apakah kini? para pengantin yang mungkin masih menyimpan impian malam-malam penuh gairah di hidup mereka. para pendeta yang tak membayangkan jalan ke surga terasa demikian menyiksa. ibu. ayah.

ini hari ke sekian, dan aku rasanya berada di pusaran yang terus bergerak. terasa letih, tapi pusaran terus bergerak. aku tak tahu akan kemana.
sudah lama sekali aku tak bertemu ibu. aku letih sekali tuhan..

Saturday, January 06, 2007

hujan

aku selalu ingin mengirimimu hujan setiap malam
agar kau lelap mendengar titiknya menari di atap
seperti lulabi dari masa kanakmu

aku selalu ingin mengirimimu hujan
agar kau tentram dalam peluknya
seperti bocah yang pulas setelah lelah bermain seharian..

selamat tidur
2006

tahun kalabendu

memasuki usia yang kian tua; tahun ini rasanya aku kian mengerti mengapa hidup sering disebut demikian renta. kata sang sepuh, tahun ini mungkin saja episode kalabendu, dimana semua bala bertemu dan hidup --rasanya seperti menjelma rupa sebagai sesuatu yang sarkastik.

semoga harapan tetap hidup di hati kita, meski didera segala coba...

selamat tahun baru