“Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” ― Pramoedya AnantaToersetelah sekian lama, aku mencoba menulis kembali. rasanya seperti memunguti berbagai hal aneh di sepanjang jalan, sembari membayang-bayangkan akan menjadi apa. seperti memunguti penutup botol untuk sekedar dijadikan kerecekan setelah dibuat gepeng dan dipakukan ke sebatang sisa balok kayu. menulis seperti memunguti kata entah darimana. dari keping koran. dari laman orang. atau dari entah. tanpa tahu pasti akan kemana semua bermuara. jika begitu, betapa merisaukan menulis itu rasanya. berkali-kali mencoba menulis, lalu berhenti lagi, lalu menulis lagi, dan jenuh lagi. terasa angin-anginan dan tidak fokus. jujur kadang terasa kehilangan dorongan untuk menulis. tapi mesti bagaimana lagi ditengah deraan pekerjaan yang kadang terasa menekan ini. mungkin memang seperti itu ya? tapi tak apa, semua yang bergerak ini mungkin perlu sedikit dikenang; dan menulis mungkin membuat kita bisa seidkit abadi. :)
"sebuah tempat sebagai tepi dari semuanya. sebuah tempat pulang, menemukan diriku sendiri yang kutinggalkan.."
Friday, August 10, 2012
mencoba menulis lagi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Setuju.
dhank Ari
http://www.indie-publishing.com/archives/1047
Post a Comment