Thursday, August 31, 2006

Senja di Losari

---dear tejji kara
Aku rindu senja.
Ketika kau tertegun dan tak ingin ada suara yang menyela bergulirnya bundaran merah cair itu di kaki langit. Kau ingin kita diam, hanya melihat ia hingga hilang menyisakan lembayung.

Lalu Senja pada manik matamu. Seperti bara.tembaga di dasar danau. Kubayangkan yajuj-majuj yang ditawan raja zulkarnain, di kaki langit terjauh, tempat kaldera menyala merah bara yang baka. Dimana ia serupa aku; terpenjara. Dan kekal ia pada matamu.

Aku rindu senja.

1 comment:

Abdullah Sanusi said...

ini anak pasar yang sesungguhnya....