"sebuah tempat sebagai tepi dari semuanya. sebuah tempat pulang, menemukan diriku sendiri yang kutinggalkan.."
Saturday, July 02, 2005
kilas-kilas alir
setiap hal yang berlalu, kini kupahami hanya sebagai kilas-kilas yang melintas. serupa melihat wajah seseorang dari jendela bis yang melaju; mengingat sesaat, lalu membiarkannya berlalu; tanpa harus merasa kehilangan, memahaminya hanya sebagai pertemuan yang harus usai. mungkin di suatu waktu, saat kembali melihat wajah itu, mungkin terasa tak lebih serupa de javu;sesuatu yang kutahu, ada di ruang kenangan, tapi tak pasti dimana. sesuatu yang telah jadi demikian sublim. gaib. tapi ia ada.
ada yang berucap, "mengapa sungai demikian tenang mengalir, sebab ia tahu pasti ia akan ke muara", tapi dimanakah semua ini akan bermuara?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
Lama nda' jumpa, k Ahmad.
ketakpastian seringkali membuat manusia jengah dlam hidup tapi bukankah hal itu justru menyemarkkan hidup kita???
lalu, bagaimanakah hidup terjelaskan?...kalau begitu, telponlah..mungkin ia bisa menjadi muara.
rasanya kita menuju kembali dari mana kita berasal.......
Post a Comment