Friday, June 10, 2005

di pintu II

hari ini tak banyak rasanya yang terjadi denganku. hari hampir terasa rutin. kecuali tadi melintas di pintu II yang kini lengang; dan serasa ada yang menggores hati...hanya jalan yang diam dan sisa lantai dari 40 kios yang telah rata. lampu merkuri, dan juga luka yang kurasa belum kering benar..

aku bertemu dengan tukang parkir yang aku sering bertukar sapa tiap kali melintas di pintu II unhas. aku bercerita betapa sedih saat melihat pintu II musnah ditelan rusuh dan gusur. ia hanya bilang tak ingin ikut, sebab tak bisa berbuat apa-apa...

ia kini menjadi tukang parkir di tempat sekitar pintu II..ia kulihat masih tersenyum, betapa pun lapangan kerjanya, sempat terampas. aku tersadar, betapa banyak daya hidup yang bisa kupetik dari orang-orang sepertinya.

satu yang jelas, bahwa hidup harus kembali berlanjut...
(namun kemanakah kalian, wahai ibu, wahai bapak yang terampas, akan melanjutkan hidup?)

2 comments:

adhip said...

iya, sekarang pintu dua jadi lengang, apa lagi kalo siang hari... tapi saya kehilangan sore di pintu2 :(

ManusiaRawa said...

saya pun, yang jauh, kehilangan...