"sebuah tempat sebagai tepi dari semuanya. sebuah tempat pulang, menemukan diriku sendiri yang kutinggalkan.."
Friday, October 12, 2007
Selamat Lebaran
Selamat Lebaran..
Hari terus saja berganti, tak terasa kita tiba (lagi) di Hari ini. Mungkin kemarin-kemarin ada saja salah kata, laku atau hal yang tak berkenan di hati Tuan-tuan dan Puan-puan; karenanya Hamba yang alpa ini mohon dimaafkan...
Ramadhan kali ini berlalu, semoga kelak kita masih bisa berjumpa Ramadhan lagi..
Salam
-AKS-
Wednesday, October 03, 2007
mall baru
Dan tempat yang banyak dinanti orang--terutama pembelanja, itupun dubuka. tegak kokoh, berdiri dengan kubah dan hiasan beratus lampu seperti istana para sultan dari negeri dongeng. benderang gemerlap, dengan pintu yang membuka lebar menanti. ruang sejuk di dalamnya menunggu setiap pejalan yang singgah.
sejak dibuka, dengan takzim beratus orang berbaris rapi --mungkin dipenuhi rasa takjub dan decak kagum, memadati tempat itu. berjam-jam hingga tempat itu tutup tak putus-putusnya orang datang dan keluar sambil membawa beragam kantoing belanjaan...namun banyak juga yang keluar berjalan kaki tanpa membawa sepotong pun belanjaan. setelah puas melihat-lihat semua selasar dan etalase yang memajang mimpi mereka, mereka mungkin kembali berjalan kaki pada kehidupan mereka yang rutin dan biasa.
mall ataupun pusat perbelanjaan serupa itu, kadang kubayangkan sebagai oase bagi para pembelanja. sebagai sumber air di tengah gurun yang dinaungi pohon pohon kurma yang teduh, tempat para musafir yang melintasi gurun singgah untuk beristirah menghilangkan dahaga dan kemudian mengambil air secukupnya untuk bekal perjalanan melintasi panasnya gurun.
bagi kota yang nyaris tak memiliki tempat publik yang cukup representatif bagi warganya, maka mall lah tempat mereka bertemu, duduk-duku sejenak, berjalan-jalan dan melihat-lihat "wajah kota" yang sudah berdandan dan tampak cemerlang. disinilah warga yang letih melintasi kota yang kerontang untuk singgah mengais keteduhan sejenak sebelum kembali ke wajah kota yang sesungguhnya. sekedar mengobati mata yang jenuh. sekedar melegakan hati yang penuh. meski mereka tahu, itu jauh dari wajah kota yang mereka temui sehari-hari, setidaknya mereka melihat apa yang selama ini ingin mereka lihat; kita memang tak selalu harus melihat kenyataan kan?
tiba-tiba aku teringat gambaran tentang kapal alien di filem. kapal besar berlampu gemerlap yang singgah di sebuah padang yang senyap. lalu setelah awaknya berhasil membujuk para mahluk bumi, ratusan warga bumi kemudian berbaris diam dan teratur untuk masuk untuk menjalani cuci otak, lalu keluar lagi dengan rupa yang aneh dan ajaib...
Subscribe to:
Posts (Atom)