selalu kukenang kuning senja yang mengapung di telaga matamu.
juga angin laut yang mengantar harummu
seperti telah kutemu jalan pulang saat mengecup kelopak matamu
diam. tentram bersemayam pada hatimu
"sebuah tempat sebagai tepi dari semuanya. sebuah tempat pulang, menemukan diriku sendiri yang kutinggalkan.."
Wednesday, July 20, 2005
Sunday, July 17, 2005
nak...
"nak, berbaik-baiklah pada seseorang, dalam tiap pertemuan; sebab hidup ini demikian singkat, bisa saja kita tak akan bertemu lagi dengannya. sementara ingatan akan baqa mengelindan serupa magma yang membakar. sebab ingatan bisa saja kekal dendam dalam ingatan"
--pesan seorang kakek
--pesan seorang kakek
Monday, July 11, 2005
Saturday, July 02, 2005
kilas-kilas alir
setiap hal yang berlalu, kini kupahami hanya sebagai kilas-kilas yang melintas. serupa melihat wajah seseorang dari jendela bis yang melaju; mengingat sesaat, lalu membiarkannya berlalu; tanpa harus merasa kehilangan, memahaminya hanya sebagai pertemuan yang harus usai. mungkin di suatu waktu, saat kembali melihat wajah itu, mungkin terasa tak lebih serupa de javu;sesuatu yang kutahu, ada di ruang kenangan, tapi tak pasti dimana. sesuatu yang telah jadi demikian sublim. gaib. tapi ia ada.
ada yang berucap, "mengapa sungai demikian tenang mengalir, sebab ia tahu pasti ia akan ke muara", tapi dimanakah semua ini akan bermuara?
I miss u, home...
ini melankolia pejalan? entahlah. tapi hari ini, setelah melalui sekian banyak waktu yang melelahkan; aku demikian merindukan 'rumah'. tapi, aku masih tak tahu kemana aku harus pulang dan bersemayam hingga jiwa ini pulih.
setiap kita, selalu ingin menemu ruang; tempat pulang tanpa harus menjelaskan apa pun. tanpa harus takut menjadi apapun. tempat mengindera semua yang sempat dipunguti dari perjalan yang baru saja lewat?
rumah sebagai kenangan.
rumah sebagai rahim.
rumah udara.
di perjalanan ini, masih kurasa entah; pada tiap yang kutemui..mungkin serupa fatamorgana di kaki langit gurun.
"home, where are u?, I feel so tired.."
Subscribe to:
Posts (Atom)